Penulis: pinbuk.helpdesk@gmail.com

  • Kemenkop: Kopdes Merah Putih ditargetkan rampung pada Hari Koperasi

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Koperasi (Kemenkop) menyatakan target pembentukan Koperasi Desa Merah Putih dapat rampung pada 12 Juli 2025 bertepatan dengan peringatan Hari Koperasi Nasional sebagai wujud nyata penguatan ekonomi kerakyatan di tingkat desa.

    Asisten Deputi Badang Hukum dan Organisasi Kemenkop Try Aditya Putra dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Jasa Karyawan Kantor Berita ANTARA (Kokantara) Tahun Buku 2024, di Jakarta, Selasa mengatakan target tersebut seusai arahan dari Presiden Prabowo Subianto.

    “Yang ini memang menjadi tugas besar kita karena ditargetkan tanggal 12 Juli 2025 sekaligus perayaan Hari Koperasi Nasional itu (pembentukan Kopdes Merah Putih) sudah bisa tercapai,” kata Try.

    Try menekankan pembentukan Kopdes Merah Putih merupakan tugas besar yang harus diwujudkan tepat waktu sebagai bagian dari agenda strategis nasional membangun ekonomi berbasis komunitas.

    Kemenkop menyatakan sebanyak 80 ribu koperasi akan dibentuk di seluruh desa dan kelurahan di Indonesia sebagai bagian dari implementasi Instruksi Presiden tentang penguatan koperasi dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

    Target 80 ribu koperasi itu merujuk pada jumlah desa sebanyak 75 ribu dan kelurahan sekitar 8 ribu, dengan harapan setiap wilayah memiliki koperasi aktif yang berdaya saing tinggi dan mandiri.

    “Jadi kalau kita bicara kenapa 80 ribu?Karena jumlah desa saat ini kurang lebih 75 ribu dan jumlah kelurahan itu kurang lebih 8 ribu. Jadi kurang lebih total 83 ribu, tapi mungkin untuk angka ini 80 ribu (Kopdes Merah Putih) diharapkan bisa berdiri di setiap desa ataupun kelurahan,” ujarnya.

    Pembentukan koperasi Merah Putih ini juga diharapkan melibatkan dukungan aktif dari seluruh gerakan koperasi yang telah eksis agar tercipta kolaborasi dalam membangun fondasi ekonomi rakyat.

    “Ini mungkin kita bisa mendapatkan bantuan karena kita memang sedang membangun sinergitas dengan banyak pihak untuk bisa mencapai target yang diinginkan oleh Bapak Presiden,” ucapnya.

    Kemenkop menyebut penugasan pembentukan Kopdes Merah Putih juga telah tertuang dalam Instruksi Presiden yang dikeluarkan pada 27 Maret 2025 sebagai langkah akselerasi pembangunan koperasi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

    Instruksi Presiden tersebut menugaskan 18 pemangku kepentingan termasuk gubernur, bupati, dan wali kota untuk mendukung serta memfasilitasi terbentuknya koperasi desa dan kelurahan Merah Putih secara menyeluruh di seluruh wilayah Indonesia.

    Try menyampaikan bahwa pembangunan sinergi dengan berbagai pihak sedang dilakukan untuk memastikan target tersebut tercapai, terutama menjelang perayaan Hari Koperasi Nasional pada 12 Juli 2025 mendatang.

    “Ini menjadi PR besar dan baru keluar Instruksi Presiden itu tanggal 27 Maret 2025, yang mana di dalam inpres tersebut menugaskan kepada 18 stakeholder termasuk gubernur, bupati, wali kota untuk membantu ataupun mendukung dari pembentukan Koperasi Desa ataupun Kelurahan Merah Putih ini,” kata Try.

    https://www.antaranews.com/berita/4787433/kemenkop-kopdes-merah-putih-ditargetkan-rampung-pada-hari-koperasi

  • Menkop pastikan Kopdes Merah Putih dikelola transparan dan profesional

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi memastikan Koperasi Desa Merah Putih dikelola dengan transparan, akuntabel, dan profesional.

    “Kita juga ingin ini prudent, karena saya berkali-kali wanti-wanti, Koperasi Desa Merah Putih ini harus dikelola dengan transparan, profesional, dan akuntabel,” kata Menkop saat ditemui di kantornya, di Jakarta, Senin (24/3) malam.

    Lebih lanjut, Budi mengingatkan bahwa tata kelola Koperasi Desa Merah Putih ini nantinya harus tepat dan baik, sehingga, regulasi dan landasan hukumnya harus kuat.

    “Kita ingin semuanya baik, proven, prudent, good governance-nya jalan, tata kelolanya rapi, jadi karena itu tata kelolanya harus kuat, regulasinya harus kuat,” ujar Menkop.

    Selain melibatkan rapat anggota dan musyawarah desa dalam pembentukan Koperasi Merah Putih, Menkop Budi mengatakan nantinya pengawasan juga akan melibatkan peran masyarakat dan teknologi digital.

    Menurut dia, hal ini sejalan dengan keinginan Presiden Prabowo Subianto, di mana keberadaan Koperasi Desa Merah Putih dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa dan mempercepat pembangunan di wilayah perdesaan.

    “Selain itu juga nanti kita awasi lewat sistem digitalisasi koperasi, di mana dalam digitalisasi itu ada yang namanya fraud detection system, mendeteksi kecurangan,“ kata Menkop.

    Sementara itu, pemerintah tengah mematangkan rencana pembentukan 80.000 unit Koperasi Desa Merah Putih di seluruh daerah di Indonesia yang ditargetkan terealisasi pada tahun ini.

    Menkop mengatakan bahwa program ini menjadi salah satu prioritas nasional untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Koperasi ini direncanakan dibentuk di seluruh desa di Indonesia, dengan menyesuaikan kondisi dan kebutuhan masing-masing wilayah.

    Menkop menyadari bahwa setiap desa memiliki karakteristik yang berbeda, mulai dari desa pertanian, desa nelayan, hingga desa-desa tertinggal dan terluar. Oleh karena itu, pelaksanaan program ini akan disesuaikan dengan kearifan lokal di setiap desa.

    “Kita tidak mau grusa-grusu (terburu-buru), tapi fit, mantap, dari sisi membangunnya, perencanaannya, karena Kopdes Merah Putih ini bukan sekadar membangun gedung atau membangun gerai, tapi juga membangun orang, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan sistemnya,” ujar dia pula.

    https://www.antaranews.com/berita/4734297/menkop-pastikan-kopdes-merah-putih-dikelola-transparan-dan-profesional

  • Apa Itu Koperasi Desa Merah Putih yang Bakal Dimodali Rp5 Miliar per Kopdes?

    Penulis : Ni Luh Anggela – Bisnis.com

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berencana membentuk Koperasi Desa Merah Putih atau Kopdes Merah Putih di 70.000 desa. 

    Lantas, apa itu Koperasi Desa Merah Putih? Kopdes Merah Putih merupakan koperasi yang dibentuk sebagai upaya pemerintah memperkuat ekonomi desa serta menuntaskan sederet persoalan yang terjadi di pedesaan. 

    Keberadaan Kopdes Merah Putih bahkan diyakini dapat menjadi instrumen untuk memutus jeratan masyarakat dari pinjaman online (pinjol), rentenir, dan tengkulak.

    “Rentenir, tengkulak, dan pinjaman online ini menjadi sumber kemiskinan di desa. Karena koperasi desa adalah salah satu unit koperasi simpan pinjam, masyarakat akan terbantu dari sisi pendanaan dan tidak terjerat lingkaran setan itu,” kata Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie dalam keterangannya, Jumat (7/3/2025).

    Kebijakan strategis ini telah disepakati dalam rapat terbatas yang dihadiri oleh sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Senin (3/3/2025).

    Koperasi tersebut akan melakukan pengelolaan pada outlet atau gerai sembako, gerai obat murah, apotek desa, kantor koperasi, gerai usaha simpan pinjam koperasi, gerai klinik desa, cold storage, serta distribusi logistik. 

    Pemerintah membutuhkan anggaran jumbo untuk merealisasikan program tersebut. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memperkirakan, setidaknya butuh Rp5 miliar per koperasi untuk mengelola Kopdes Merah Putih. “Kalau saya enggak salah, dibutuhkan sekitar Rp5 miliar [per Kopdes],” kata Tito dalam keterangannya, mengutip YouTube Sekretariat Presiden, Senin (10/3/2025).

    Mengingat tiap desa memiliki jumlah dana desa yang berbeda, pemerintah membuka opsi berupa pinjaman dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). “Secara umum akan ada anggaran berupa pinjaman dari bank. Nanti kan dengan koperasi itu bisa membayar, mencicil, kan menguntungkan,” ujar Tito.

    Adapun, skema penyaluran pinjaman dari Himbara ke koperasi masih akan dibahas lebih lanjut dengan pihak perbankan.

    Kementerian Koperasi (Kemenkop), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, serta Kementerian Pertanian (Kementan) juga akan ikut membahas mengenai skema penyaluran pinjaman tersebut.

    “Skema pembiayaan nanti didetailkan, kita rumuskan selanjutnya,” ungkap Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie dalam keterangannya di Istana Negara.

    Dalam beberapa hari ke depan, pemerintah pusat akan melakukan sosialisasi dengan para kepala desa guna menyampaikan informasi detail terkait rencana besar kepala negara tersebut.

    Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Apa Itu Koperasi Desa Merah Putih yang Bakal Dimodali Rp5 Miliar per Kopdes?”, Klik selengkapnya di sini: https://ekonomi.bisnis.com/read/20250310/12/1859741/apa-itu-koperasi-desa-merah-putih-yang-bakal-dimodali-rp5-miliar-per-kopdes.
    Penulis : Ni Luh Anggela – Bisnis.com

    Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
    Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
    iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS

  • Presiden Prabowo Dorong Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di 70 Ribu Desa

    Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 3 Maret 2025. Dalam pertemuan ini, pemerintah menetapkan kebijakan strategis untuk memperkuat ekonomi desa melalui pembentukan Koperasi Desa Merah Putih (Kop Des Merah Putih), yang akan dibangun di 70 ribu hingga 80 ribu desa di seluruh Indonesia.

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas), menjelaskan bahwa koperasi ini akan menjadi pusat kegiatan ekonomi desa, termasuk sebagai tempat penyimpanan dan penyaluran hasil pertanian masyarakat. “Satu yang diputuskan yaitu dibentuknya Koperasi Desa Merah Putih, jadi disingkat Kop Des Merah Putih. Nah itu akan dibangun di 70 ribu desa,” ujar Zulhas dalam keterangan pers kepada awak media usai ratas.

    Zulhas juga menyebut bahwa pemerintah akan mengoptimalkan dana desa yang telah ada untuk mendukung pendanaan program ini. Selain itu, Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) juga akan berperan dalam pendanaan melalui skema cicilan selama tiga hingga lima tahun guna memastikan koperasi dapat beroperasi secara optimal sejak awal.

    “Satu desa tadi diperkirakan akan mengeluarkan anggaran sampai 3 – 5 miliar rupiah. Kan kita ada dana desa 1 miliar per tahun, kalau 5 tahun kan berarti 5 miliar,” jelasnya.

    Sementara itu, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa dalam implementasinya, Kop Des Merah Putih akan dikembangkan melalui tiga pendekatan utama.

    Ia juga menambahkan bahwa ada sekitar 64 ribu kelompok tani yang siap bermigrasi menjadi koperasi, sehingga sistem pertanian dan distribusi pangan di desa dapat terintegrasi dengan lebih baik.

    “Jadi ada tiga model. Pertama, membangun koperasi baru. Kedua, merevitalisasi koperasi yang sudah ada. Ketiga, membangun dan mengembangkan,” ungkap Budi Arie.

    Selain memperkuat ekonomi desa, koperasi ini juga diharapkan dapat memutus mata rantai distribusi barang yang selama ini merugikan produsen dan konsumen. “Supaya bisa lebih murah harga-harga di masyarakat,” tegasnya.

    Di sisi lain, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto turut menegaskan bahwa kebijakan ini akan didukung dengan revisi regulasi terkait penggunaan dana desa. Yandri juga menekankan bahwa tujuan utama kebijakan ini adalah untuk memastikan desa-desa berkembang dan memiliki fondasi ekonomi yang kuat.

    “Fokusnya kepada Koperasi Desa Merah Putih, ujungnya sama semangatnya, bagaimana suasana pangan, bagaimana yang lain-lain. Inti pokoknya desa semua maju, desa semua berkembang dengan baik. Kita akan bangun desa, bangun Indonesia,” pungkasnya.

    Dengan terbentuknya Kop Des Merah Putih, pemerintah berharap perekonomian desa semakin kuat, distribusi pangan lebih efisien, dan kesejahteraan masyarakat pedesaan meningkat. Program ini juga akan terus dikawal agar dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. (BPMI Setpres)

    Read more: https://setkab.go.id/kop-des-merah-putih/